Download Buku IPA Kelas IX Kurikulum 2013

Salah satu komponen penting dalam pembelajaran adalah bahan ajar. Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran (Puskur, 2006:6). Bahan ajar memungkinkan peserta didik dapat mempelajari suatu kompetensi secara runtut dan sistematis, sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. 
Bahan ajar merupakan sarana untuk mengomunikasikan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, bahan ajar yang digunakan di sekolah baik oleh guru maupun oleh peserta didik harus jelas, lengkap, akurat, dan dapat mengkomunikasikan informasi, konsep, serta pengetahuan proseduralnya. Dengan demikian, setiap bahan ajar harus memiliki standar yang sesuai dengan tujuan dari buku pelajaran tersebut, yaitu sesuai dengan jenjang pendidikan, psikologi perkembangan peserta didik, kebutuhan dan tuntutan kurikulum, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemaduan bahan ajar IPA terpadu dapat menggunakan berbagai model. Ada beberapa model pemaduan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum IPA terpadu. Salah satu model pemaduan yang digunakan adalah model pengembangan kurikulum terpadu dari Fogarty (1991) yang mengembangkan 10 model pemaduan yang tercakup dalam tiga bentuk dasar pemaduan kurikulum
  1. Fragmented Model (Model Penggalan) Model fragmented merupakan model kurikulum yang memisahkan materi ke dalam disiplin ilmu yang berbeda yang dikemas dalam mata pelajaran. Sebagai contohnya, mata pelajaran matematika, IPA, dan ilmu sosial. Model fragmented ditandai oleh ciri pemaduan yang hanya terbatas pada satu mata pelajaran saja. Skema model pemaduan ini tersaji pada
  2. Connected Model (Model Keterhubungan) Model connected atau keterhubungan menyajikan hubungan yang eksplisit di dalam suatu mata pelajaran. Materi dibelajarkan dengan mengaitkan satu pokok bahasan ke pokok bahasan yang lain, menghubungkan satu konsep ke konsep yang lain, mengaitkan satu keterampilan dengan keterampilan yang lain dalam suatu bidang studi (inter bidang studi). Kunci utama model ini adalah adanya usaha secara sadar menghubungkan bidang kajian dalam satu disiplin ilmu dalam satu mata pelajaran.
  3. Nested Model (Model Bersarang) Model nested merupakan model yang memadukan kurikulum di dalam satu disiplin ilmu secara khusus meletakkan fokus pemaduan pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan. 
  4. Sequenced Model (Model Urutan) Model sequenced pelajaran yang berbeda secara paralel. Skema model pemaduan ini tersaji persamaan yang ada dalam mata pelajaran yang dipadukan, selanjutnya diajarkan secara bersamaan (Kemdikbud, 2013:173). Sebagai contohnya, guru menyajikan materi pembelajaran sesuai urutan kompetensi dasar pada pembelajarannya pada alokasi jam yang sama.
  5. Shared Model (Model Terbagi) Model shared merupakan bentuk pemaduan materi pembelajaran akibat adanya “overlapping” atau tumpang tindih konsep atau ide pada dua mata dalam kimia misalnya, dapat bertumpang tindih dengan butir pembelajaran
  6. Webbed Model (Model Jaring Laba-laba ) Model yang paling populer adalah model webbed. Model ini bertolak dari pendekatan tematis sebagai pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran
  7. Threaded Model (Model Satu Alur) Model threaded merupakan model pemaduan bentuk keterampilan, misalnya, melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan sebagainya.
  8. Integrated Model (Model Integrasi) Model integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertent
  9. Immersed Model (Model Terbenam) Model immersed memfasilitasi peserta didik mengintegrasikan dengan cara melihat semua pelajaran melalui perspektif satu bidang kajian yang diminati. Contoh: Seorang peserta didik sangat berminat dengan pertanian organik. Untuk itu dia merasa perlu belajar macam biostarter, proses pengomposan, cara bercocok tanam, dan bioinsektisida
  10. Networked Model (Model Jejaring ) Model networked merupakan model pemaduan mahan ajar yang mengandaikan kemungkinan perubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah peserta didik mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks
Ruang lingkup mata pelajaran IPA menekankan pada pengamatan fenomena alam dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari pembahasan fenomena alam terkait dengan kompetensi produktif dan teknologi, dengan perluasan pada konsep abstrak yang meliputi mahluk hidup dan proses kehidupan, benda/zat/bahan dan sifatnya, energi dan perubahannnya bumi dan alam semesta yang meliputi aspek aspek biologi,kimia,fisika dan bumi dan alam alam semesta( Permendikbud RI tahun 2004 no 58). Menurut Permen Dikbud tersebut, mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kompetensi. Pembelajaran IPA dilaksanakan melalui pendekatan ilmiah (scientific approach), Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah, terdiri atas lima pengalaman belajar pokok diantaranya adalah sebagai berikut.
  1. Mengamati
  2. Menanya
  3. Mengumpulkan informasi
  4. Mengasosiasi
  5. Mengomunikasikan
Pembelajaran dengan discovery learning merupakan salah satu pembelajaran yang direkomendasikan Kurikulum 2013 untuk digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPA. Discovery learning telah dikenal sejak lama karena memiliki karakteristik yang membedakannya dengan pembelajaran lain dan kelebihannya untuk membelajarkan peserta didik. Discovery learning merupakan pembelajaran yang mengutamakan bimbingan dan motivasi peserta didik untuk mengekplorasi informasi dan konsep, membangun pengetahuan baru, dan menerapkan pengetahuan baru dalam konteks kehidupan sehari-hari. Melalui discovery learning, guru dapat membelajarkan peserta didik dengan lebih cepat dan mencapai level kemampuan berpikir tingkat tinggi jika dibanding pembelajaran konvensional yang mengutamakan metode ceramah. Langkah-langkah pembelajaran dengan discovery learning tidak terikat pada prosedur tertentu tetapi bersumber pada beberapa literatur berikut beberapa langkah yang sering digunakan sebagai prosedur discovery learning.
  1. Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)
  2. Problem statement (Identifikasi masalah)
  3. Data collection (Pengumpulan Data)
  4. Data processing (Pengolahan Data)
  5. Verification (Pembuktian)
  6. Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)
Buku IPA Kelas IX SMP/MTs ini disusun dengan pemikiran di atas. Bidang ilmu Biologi dipakai sebagai landasan (platform) pembahasan bidang ilmu yang lain. Makhluk hidup digunakan sebagai objek untuk
menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam seperti objek alam dan interaksinya, energi dan keseimbangannya, dan lain-lain. Melalui pembahasan menggunakan bermacam bidang ilmu dalam rumpun ilmu pengetahuan alam, pemahaman utuh tentang alam yang dihuninya beserta benda-benda alam yang dijumpai di sekitarnya dapat dikuasai oleh peserta didik SMP/MTs. Untuk materi IPA Kelas IX SMP/MTs diantaranya adalah sebagai berikut 
Bab 1 Sistem Reproduksi pada Manusia 
Bab 2 Reproduksi pada Tumbuhan dan Hewan 
Bab 3 Kependudukan dan Lingkungan
Bab 4 Partikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup
Bab 5 Kelistrikan dan Teknologi Listrik di Lingkungan
Bab 6 Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk Teknologi
Bab 7 Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup 
Bab 8. Bioteknologi Pangan
Bab 9 Teknologi Ramah Lingkungan 
Bab 10 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan

Download Buku Pegangan Guru Mata Pelajaran IPA Kelas IX Kurikulum 2013 
Download Buku Pegangan Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas IX Kurikulum 2013 Semester Ganjil 
Download Buku Pegangan Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas IX Kurikulum 2013 Semester Genap
Sekian dan terima kasih