Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

Satuan Pendidikan :  SMA N/S
Mata Pelajaran :  Prakarya dan Kewirausahaan
Aspek :  Kerajinan
Kelas /Semester :  XI/Genap
Tahun Pelajaran :  2017/2018

Kompetensi Inti (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”
3. Memahami , menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkanrasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaankenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar (KD)
3.6 Memahami perencanaan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang (sebagai solusi dari masalah lingkungan hidup) meliputi  ide, peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran
4.6 Menyusun perencanaan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang (sebagai solusi dari masalah lingkungan hidup) meliputi  ide, peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran
3.7 Menganalisis sistem produksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
4.7 Memproduksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
3.8 Memahami perhitungan titik impas (Break Even Point) usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang Menganalisis sistem produksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
4.8 Menghitung titik impas (Break Even Point) usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang
3.9 Menganalisis strategi promosi produk usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang
4.9 Melakukan promosi produk usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang.
3.10 Menganalisis laporan kegiatan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang
4.10 Menyusun laporan kegiatan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang.

Materi Pokok
Berdasarkan wujudnya limbah dapat dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu limbah gas, limbah cair, dan limbah padat. Contoh limbah gas adalah karbon dioksida yang dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor,  asap pabrik,  asap pembakaran  sampah.  Sedangkan contoh limbah cair adalah air sabun bekas cucian, minyak goreng buangan. Sedangkan contoh limbah padat adalah plastik, botol, kertas.
Berdasarkan sumbernya, limbah terbagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu limbah pertanian, limbah industri, limbah pertambangan, dan limbah domestik.
Berdasarkan senyawanya, limbah terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.

Limbah organik adalah limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau  mudah  membusuk,  sedangkan  limbah  anorganik  adalah jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit atau bahkan sulit untuk di uraikan atau tidak bisa membusuk.
Limbah berbentuk bangun ruang adalah limbah yang berbentuk bangun yang berdimensi tiga, yaitu bahan limbah yang memiliki volume  atau  ruang.  Limbah  berbentuk  bangun  ruang  dapat berupa bangun beraturan seperti bola, kubus, silinder dan lain- lain serta bangun tidak beraturan.

Menganalisis  peluang  usaha  bertujuan   untuk   mencari   dan melaksanakan  kegiatan usaha  yang menguntungkan.  Rencana dalam berwirausaha perlu dianalisis untuk mengenali kelemahan- kelemahan yang dapat mengakibatkan kesulitan-kesulitan keberlangsungan usaha. Analisis usaha ini juga dapat digunakan untuk mencari strategi alternatif dalam bidang penjualan, bauran produk, investasi, pengembangan staf, pengendalian usaha, pengendalian biaya dan lain-lain.
Menganalisis peluang usaha harus dimulai dengan perencanaan yang matang dan penuh perhitungan tentang segala kemungkinan yang akan menggagalkan usaha. Dengan adanya analisis SWOT (strength  =  kekuatan,  weakness =  kelemahan,  opportunity  = peluang, dan threat = ancaman),  akan dapat mengetahui  peta peluang usaha dan ancaman apa yang ada.
Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikatagorikan atas enam tipe sumber daya (6M), yaitu: man (manusia), money (uang), material (fisik), machine (teknologi), method (metode), market (pasar).

Merencanakan jenis usaha adalah merencanakan kegiatan yang dijalankan oleh setiap perusahaan baik besar maupun kecil untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Faktor pemasaran dapat dikatakan berhasil jika jangkauan pasar semakin luas dan masa produksi dapat bertahan  dalam waktu yang lama. Untuk itu hal-hal yang perlu dipertimbangkan, meliputi sasaran pasar, selera konsumen, citra produk, saluran distribusi, dan penentuan harga.
Manfaat produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat produk kerajinan  sebagai benda  pakai dan  manfaat  produk  kerajinan sebagai benda hias.

Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai estetika, keunikan (craftmanship), keterampilan, dan  efisiensi, sementara  dalam  pemenuhan   fungsinya  lebih menekankan pada pemenuhan  fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis).
Bahan  berkarya  kerajinan  adalah  material  habis  pakai  yang digunakan  untuk  mewujudkan  karya kerajinan  tersebut.  Ada bahan yang berfungsi sebagai bahan utama (medium) dan ada pula sebagai bahan penunjang.
Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan- kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya.
Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan kata lain total biaya sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi.
Analisa  break  even  point  memberikan  penerapan  yang  luas untuk menguji tindakan-tindakan  yang diusulkan dalam mempertimbangkan alternatif-alternatif atau tujuan pengambilan keputusan yang lain.

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi   yang  dilaksanakan  perusahaan   kepada  pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala sesuatu mengenai barang yang dihasilkan untuk konsumen.

Laporan kegiatan usaha adalah sarana  untuk   menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha, laporan tersebut hendaknya bersifat komunikatif, jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.