Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Satuan Pendidikan :  SMA N/S
Mata Pelajaran :  Prakarya dan Kewirausahaan
Aspek :  Kerajinan
Kelas /Semester :  XI/Ganjil
Tahun Pelajaran :  2017/2018

Kompetensi Dasar
3.1 Memahami perencanaan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar (sebagai solusi dari masalah lingkungan hidup) meliputi  ide, peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran 
4.1 Menyusun perencanaan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar (sebagai solusi dari masalah lingkungan hidup) meliputi  ide, peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran 
3.2 Menganalisis sistem produksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat 
4.2 Memproduksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat 
3.3 Memahami perhitungan titik impas (Break Even Point) usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar Menganalisis sistem produksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat 
4.3 Menghitung titik impas (Break Even Point) usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar 
3.4 Menganalisis strategi promosi produk usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar 
4.4 Melakukan promosi produk usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar. 
3.5 Menganalisis laporan kegiatan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar 
4.5 Menyusun laporan kegiatan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar.

Materi Pokok
Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar 
1. Perencanaan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
2. Sistem Produksi Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
3. Perhitungan Titik Impas (Break Event Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
4. Strategi Promosi Produk Hasil Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
5. Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Secara umum ada 2 macam limbah yaitu jenis limbah organik dan jenis limbah anorganik
Limbah organik adalah limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk, sedangkan limbah anorganik adalah jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit atau bahkan sulit untuk di uraikan atau tidak bisa membusuk.
Limbah berbentuk bangun datar adalah limbah yang berbentuk bangun yang berdimensi dua, yaitu bahan limbah yang memiliki sisi panjang dan lebar sehingga tidak mempunyai ruang. Limbah berbentuk bangun datar dapat berupa bidang beraturan seperti lingkaran, segi empat, segi tiga, dan bidang tidak beraturan.
Menganalisis peluang usaha pada produk kerajinan dimaksudkan untuk menemukan peluang dan potensi usaha yang dapat dimanfaatkan, serta untuk mengetahui besarnya potensi usaha yang tersedia dan berapa lama usaha tersebut dapat bertahan.
Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Analisis ini didahului oleh proses identifikasi faktor eksternal dan internal untuk menentukan strategi yang terbaik, kemudian dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat kepentingan.
Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikatagorikan atas enam tipe sumber daya (6M), yaitu: man (manusia), money (manusia), material (fisik), machine (teknologi), method (metode), market (pasar).
Perencanaan administrasi usaha kerajinan, pada  dasarnya  terdiri dari perizinan usaha, surat-menyurat, pencatatan transaksi barang/jasa, pencatatan transaksi keuangan, dan pajak pribadi serta pajak usaha.
Pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan  nilai bagi pelanggan  dan  membangun  hubungan  yang kuat  dengan  pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannnya
Merencanakan jenis usaha adalah merencanakan kegiatan yang dijalankan oleh setiap perusahaan baik besar maupun kecil untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Analisis  kebutuhan  pasar  produk  kerajinan  diarahkan  pada  kondisi pemasaran, tingkat berapa produk akan di jual, mutu produk apa saja yang akan dijual, kepada siapa produk akan dijual, dan jalur pemasaran yang bagaimana yang digunakan.
Manfaat produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat produk kerajinan sebagai benda pakai dan manfaat produk kerajinan sebagai benda hias.
Perencanaan  produk  kerajinan umumnya  lebih menitikberatkan  pada nilai-nilai estetika, keunikan (craftmanship), keterampilan, dan efisiensi, sementara dalam pemenuhan fungsinya lebih menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis).
Bahan berkarya kerajinan adalah material habis pakai yang digunakan untuk mewujudkan karya kerajinan tersebut. Ada bahan yang berfungsi sebagai bahan utama (medium) dan ada pula sebagai bahan penunjang.
Tindakan pemeriksaan dan pengendalian usha adalah untuk membandingkan standar  kualitas dengan  hasil proses dan  berusaha menemukan  sebab-sebab penyimpangan  kualitas  yang terjadi.  Hasil analisa ini  menjadi  pedoman  untuk  melakukan  tindakan  perbaikan kearah kualitas yang semestinya harus dicapai, dapat juga merupakan peningkatan kualitas yang mungkin dilaksanakan.
Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya.
Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan kata lain total biaya sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi.
Analisa  break  even  point  memberikan  penerapan  yang  luas  untuk menguji tindakan-tindakan  yang diusulkan dalam mempertimbangkan alternatif-alternatif atau tujuan pengambilan keputusan yang lain.
Promosi  adalah  suatu  kegiatan  bidang  marketing  yang  merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala sesuatu mengenai barang yang dihasilkan untuk konsumen.
Laporan kegiatan usaha adalah sarana untuk menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha, laporan tersebut hendaknya bersifat komunikatif, jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.