Buku Panduan Penilaian PPK Tahun 2017

Penilaian program PPK dilakukan di unit sekolah dilakukan secara berkesinambungan, komprehensif, objektif, jujur dan transparan, serta melibatkan para pemangku kepentingan pendidikan yang relevan.
Secara berkesinambungan berarti proses penilaian dilakukan secara rutin, reguler, dan terencana dengan baik. Objektif berarti proses penilaian dilakukan sesuai dengan data dan fakta. Jujur berarti proses penilaian dilakukan  dengan mengutamakan nilai-nilai kebenaran, tidak  memanipulasi data dan fakta. Transparan berarti proses  penilaian  dapat diverifikasi oleh pihak-pihak lain dan dilaporkan kepada seluruh pemangku kepentingan pendidikan.

Indikator keberhasilan penilaian PPK dilakukan dengan mengacu pada kriteria pengembangan pendidikan karakter utuh dan menyeluruh  berdasarkan proses pengembangan dari tahap awal sampai evaluasi. Karena itu, pada tahap awal, sekolah diminta membuat penilaian awal (asesmen awal) pada tahap persiapan untuk menilai titik awal kondisi lembaga pendidikan sebelum diadakan PPK. Kondisi awal ini perlu dipetakan untuk melihat perkembangan-perkembangan yang ada setelah program PPK diterapkan. 

Penilaian keberhasilan PPK dilakukan secara  internal yang melibatkan pemangku kepentingan (kepala sekolah, guru, wali murid, dan komite sekolah) dan secara eksternal dapat dilakukan oleh pihakpihak dari luar sekolah yang memiliki kepentingan bersama untuk menyukseskan pelaksanaan Gerakan PPK di sekolah, misalnya tim penilai dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Dinas Pendidikan, dan pengawas.

Penilaian dilakukan dengan mendasarkan diri pada Panduan Penilaian PPK. Panduan Penilaian PPK merupakan indikator minimal yang merepresentasikan tata cara pengelolaan dan implementasi PPK sesuai dengan prinsip-prinsip implementasi PPK. Panduan Penilaian PPK dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai acuan untuk mengembangkan penilaian PPK di sekolah. 

Penilaian program PPK harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai  berikut.
1. Orientasi pada Proses
Panduan penilaian berorientasi pada proses berarti instrumen yang  dibuat, baik oleh sekolah maupun oleh pemerintah, bertujuan untuk mengevaluasi proses pelaksanaan PPK, mulai dari asesmen kebutuhan pada tahap awal, sampai proses penilaian keberhasilan pada akhir program. 
2. Acuan pada Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam panduan penilaian mengacu pada proses  pelaksanaan PPK secara utuh dan menyeluruh, mulai dari tahap awal, yaitu asesmen awal sampai evaluasi PPK.
3. Asas manfaat
Penilaian bertujuan agar sekolah memperoleh manfaat bagi perbaikan  selanjutnya.  Proses penilaian dilaksanakan untuk menilai keterlaksanaan dan kebermanfaatan PPK, bukan untuk mencari kesalahan. Indikatorindikator penilaian di dalam rubrik bermanfaat untuk melakukan evaluasi bagi pengembangan program PPK di masa depan.
4. Jujur dan Objektif
Penilaian  dilakukan secara  jujur dan objektif  sesuai  dengan apa yang terjadi dan melaporkan hasil temuannya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.  Penilaian  PPK  mengutamakan kejujuran  sekolah dalam  menilai  karena  pendidikan  karakter  lebih  menekankan kemampuan  lembaga  mengevaluasi  diri  tanpa  perlu  pengawasan dari  pihak  luar.  Kemandirian,  objektivitas,  dan  kejujuran  dalam menilai PPK adalah bagian dari revolusi mental itu sendiri.
Cara melakukan penilaian PPK adalah melalui observasi  (pengamatan langsung) untuk mengumpulkan data, baik data-data administratif maupun catatan-catatan pendukung untuk menilai sebuah kegiatan. Observasi bisa dilakukan secara individual, bila instansi yang menilai adalah individu di luar sekolah, seperti pengawas, atau dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Bila sekolah yang melakukan evaluasi diri, sekolah bisa mempergunakan masukan data-data observasi dari anggota komunitas sekolah (guru, siswa, dan lain-lain) untuk menjustifikasi indikator keberhasilan sesuai dengan rubrik.
Observasi yang dilakukan meliputi observasi lingkungan fisik sekolah, lingkungan sosial sekolah, budaya, dan karakter sekolah. Unsur-unsur tersebut dapat diamati pada sarana dan prasarana sekolah, proses belajar-mengajar di kelas, berbagai macam dokumentasi pembelajaran (program tahunan, RPP, dan lain-lain),  kegiatan kokurikuler,  ekstrakurikuler,  dan  kegiatan  setelah  pembelajaran  formal  baik  di lingkungan sekolah  maupun  komunitas.  Penilai  juga  dapat  melihat dokumen-dokumen  lain  di  sekolah  yang  mendukung  penilaian  pada  lembar observasi.
Panduan Penilaian Penguatan Pendidikan Karakter  Data-data observasi dan data-data administratif digabungkan untuk memberikan justifikasi skoring sesuai rubrik pada indikator keberhasilan PPK. Data-data administrasi berupa dokumen-dokumen pendukung (tertulis dalam dokumen, atau dokumentasi dalam bentuk digital, seperti video, foto, dan lain-lain). 
5. Penilai PPK
Penilai PPK  adalah pihak sekolah yang melibatkan seluruh  pemangku kepentingan pendidikan. Untuk menjaga objektivitas, penilaian keberhasilan PPK dilakukan minimal dengan melibatkan tiga pemangku kepentingan utama pendidikan, yaitu sekolah, komite sekolah/ orangtua, dan pengawas. Perwakilan komunitas atau dinas bisa juga dilibatkan untuk membuat evaluasi PPK bila dibutuhkan. Kepala sekolah, komite sekolah, orang tua, dan pengawas melakukan evaluasi Penguatan Pendidikan Karakter dengan cara menilai  keberhasilan PPK mempergunakan informasi dari rubrikasi penilaian sebagai alat untuk membantu justifikasi indikator PPK.
6. Instrumen Penilaian PPK
Instrumen penilaian PPK merupakan alat untuk mengukur  keberhasilan, mengevaluasi program, dan menjadi bahan perbaikan pengembangan PPK. Rubrik penilaian PPK merupakan informasi untuk menilai pengukuran keterlaksanaan implementasi PPK sesuai dengan konsep pendidikan karakter utuh dan menyeluruh yang di setiap indikatornya mencerminkan implementasi proses desain program PPK. Instrumen penilaian dipergunakan oleh sekolah, dinas pendidikan, dan komunitas untuk menilai keberhasilan PPK berdasarkan kriteria keterlaksanaan prinsip-prinsip PPK dalam seluruh kegiatan di sekolah. 
Instrumen ini juga dapat menjadi sarana bagi pemilik, pengelola sekolah, kepala sekolah, guru dan masyarakat untuk mengevaluasi dan merefleksikan praktik-praktik PPK yang ada di sekolah, mengidentifikasi keberhasilan kegiatan, mengevaluasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang, mengembangkan dan memperbaiki rencana strategis sekolah di masa depan.
7. Cara Menghitung Skor PPK
Cara-cara menghitung skor PPK dilakukan dengan langkah-langkah  sebagai berikut:
Pertama, penilai memberi skor pada instrumen indikator keberhasilan PPK di sekolah dengan mempergunakan panduan rubrikasi penilaian.  
Kedua,  penilai mengisi hasil skor dalam tabel rekapitulasi penilaian PPK.
Ketiga, cara menilai rerata adalah jumlah total seluruh item dalam satu  indikator penilaian yang sama dibagi dengan jumlah item. Sebagai contoh, kita menilai indikator 1 tentang asesmen awal dengan data skor sebagai berikut 3+4+2+3+3  =15. Total seluruh nilai pada indikator asesmen awal adalah 15/5 = 3. Jadi rerata pada indikator 1 tentang asesmen awal adalah 3 
Keempat, cara yang sama dipakai untuk menilai seluruh indikator. Bila seluruh rerata indikator sudah dijumlahkan, nilai total adalah jumlah total rerata dibagi 10. Akan didapatkan skor antara (0 – 4).

8. Cara Membaca Skor Penilaian PPK
Kualitas keberhasilan pelaksanaan PPK di sekolah dinilai berdasarkan  perhitungan skor seluruh indikator yang ada. Skor PPK sebuah sekolah akan berkisar antara 0 – 4. Cara membaca hasil skor PPK adalah sebagai berikut: 0 – 0,99 (E) :  Banyak hal yang harus diperbaiki dalam pengembangan  PPK di Sekolah 1 – 1,99 (D) :  Sudah mulai ada usaha mengembangkan PPK di sekolah 2 – 2,99 (C) : Praksis PPK sudah mulai terlihat di lingkungan sekolah 3,0 – 3,5 (B) :  Praksis PPK di sekolah sudah menjadi kebiasaan 3,6 - 4,0 (A) :  Praksis PPK sudah sangat istimewa dan menjadi budaya  sekolah

Tabel Rekapitulasi Skor Penilaian Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Untuk lebih Jelas dan detailnya silahkan download Buku Panduan Penilaian Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Tahun 2017